Kamis, 13 Januari 2011

KEUTAMAAN AKHLAQ MULIA

Akhlaq mulia adalah bekal utama dalam mewujudkan kemulyaan manusia secara individu maupun kemasyarakatan dalam mencapai derajat kemulyaan. Baik kemulyaan di hadapan Allah maupun kemulyaan dimata makhluq-Nya.
Karenanya menjadi wajib bagi setiap manusia mu'min untuk menjaga dan melestarikan akhlaq mulia. Bahkan cukup sebagai bukti akan perhatian agama terhadap akhlaq mulya dengan sabda yang pernah di sampaikan oleh baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam :
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ (مالك والطبراني من حديث جابر)
"Sesungguhnya aku diutus (olleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak". (HR. Malik dan Thabrani dari Jabir bin Abdillah)

Kemulyaan Akhlaq yang di bawa oleh beliau menjadikan beliau sebagai satu-satunya Nabi yang dipuji dalam Al-qur'an karena Akhlaqnya, Allah Ta'ala berfirman :
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ(4)
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung". (QS. Al-Qolam 4)
         Lain daripada itu banyak sekali keutamaan-keutamaan yang didapat oleh orang-orang yang menjaga kemulyaan akhlaq, diantaranya adalah :
Akhlaq mulia dapat membuahkan peleburan dosa sebagaimana sabda Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :
إِنَّ حُسْنَ الْخُلُقِ لَيُذِيْبُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُذِيْبُ الشَّمْسُ الْجَلِيْدَ (راه البيهقي)
"Sesungguhnya akhlaq yang baik itu dapat melelehkan (menghilangkan) dosa, sebagaimana panas matahari yang dapat melelehkan salju". (HR. Baihaqi)
Akhlaq yang mulya merupakan perantara terbanyak yang menghantarkan manusia menuju surga, suatu saat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ditanya oleh sahabatnya mengenai hal ini sebagaimana dalam hadits berikut :
عَنْ أَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ ، قَالَ : "تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ الْخُلُقِ " ، وَ سُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ ؟ ، فَقَالَ : " الْفَمُّ وَ الْفَرْجُ " (أخرجه اترمذي)
 "Dari Abu Hurairah RA, berkata : Rosulullah ShallallahuAlaihi Wasallam ditanya tentang perkara yang paing banyak memasukkan manusia kedalam surga ? beliau menjawab : Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik. Dan beliau Shallallahu Alaihi Wasallam ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia kedalam neraka? Beliau menjawab : Mulut dan kemaluan". (HR. Tirmidzi)
          Karenanya menjadi tidak aneh dan sangat benar jika dalam pendidikan akhlaq lebih didahulukan dalam pembelajaran anak didik dan generasi bangsa, pengetahuan yang lain akan menjadi indah dan terarah jika pada pribadi manusia telah tertanam pondasi akhlaq yang mulia. Sebaliknya jika pengetahuan dikedepankan dengan mengabaikan komitmen mulyanya Akhlaq, semua akan menjadi terperosok kedalam jurang kehinaan.

Khodimul Ma'had Asshiddiqiyah3 Cilamaya Wetan
Karawang Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar